IMPLEMENTASI KARAKTER PROFIL PELAJAR PANCASILA PADA ANAK USIA DINI
- September 19, 2020
- By Muhammad Barli Al-Muflih
- 0 Comments
Oleh: Muhammad Barli, M.Pd.*
Karakter bermakna sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti
ataupun ciri khas (karakteristik) yang dimiliki oleh seseorang yang dapat
membuat seseorang terlihat berbeda dari orang lain yang dapat dinilai di dalam
maupun dari luar dirinya. Berkarakter dapat diartikan memiliki watak, sifat dan
juga kepribadian. Sebagai Pendidik
sekaligus Pengelola PAUD. Saya menyadari bahwa menumbuhkan karakter serta praktek
kebiasaan baik bagi anak usia dini merupakan suatu masa yang paling tepat dan
efektif sebagai dorongan atau upaya pengembangan agar anak dapat berkembang
secara optimal. Mengingat fase ini merupakan masa emas anak karena perkembangan
mereka di masa selanjutnya akan sangat ditentukan oleh berbagai stimulasi
bermakna yang diberikan sejak usia dini.
Sekolah sebagai pusat pengembangan potensi anak yang tidak terlepas
dari nilai-nilai budaya atau karakter baik yang dianut oleh bangsa Indonesia yang
bersumber dari Pancasila sebagai falsafah hidup berbangsa dan bernegara. Sehingga
Profil Pelajar Pancasila yang menjadi landasan dalam membangun SDM
unggul yang berkarakter yang sudah didesain oleh para ahli sangat sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional itu sendiri. Saya sepakat dengan alternatif
tersebut.
Profil Pelajar Pancasila tentu saja dapat juga dikembangkan dan diaplikasikan
bagi AUD karena nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat membantu anak didik mengembangkan
berbagai potensi yang meliputi nilai-nilai agama dan moral, sosial emosional,
kognitif, bahasa, fisik motorik, dan seni agar siap memasuki pendidikan
selanjutnya. Namun yang terpenting, karakter-karakter anak bangsa perlu terus
ditumbuhkan dan dikembangkan. Saya pun kemudian memberikan istilah Karakter
Plus dalam berbagai kesempatan pertemuan yang ada. Karakter Plus bermakna
karakter yang terus bertumbuh, bertambah, berkembang sepanjang
waktu.
Berikut praktik-praktik yang dapat mengacu pada Profil Pelajar
Pancasila yang kami lakukan di sekolah kami:
1. Beriman,
Bertakwa kepada tuhan yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia
Program
shalat berjama’ah, berdoa sebelum kegiatan, berinfaq, menyalami guru dan
menyapa teman serta budaya antri, membaca iqra’ dan tahfizh qur’an misalnya
bisa menjadi sebuah alternatif bagi anak untuk mengembangkan nilai-nilai agama
dan akhlak mulia pada jiwa anak.
Program
pembelajaran sambil bermain yang dilaksanakan di luar kelas untuk membangun
sikap menghargai sesama melalui kunjungan edukasi dan kunjungan rumah menjadi pilihan.
Dengan kunjungan ke pusat-pusat pendidikan dan budaya di daerah dapat membentuk
sikap anak dalam menghargai budaya leluhurnya serta terwujudnya sikap bangga
akan identitasnya sebagai anak bangsa di dalam daerahnya.
3. Bergotong
royong
Program
Germasih (Gerakan 5 menit bersih-bersih) dan pembiasaan sejenis lainnya yang
kami lakukan di sekolah menjadi sebuah semangat dalam nuansa gotong royong bagi
anak-anak didik kami di sekolah.
4. Mandiri
Program Outbound dan Camping dapat menumbuhkan jiwa mandiri pada anak. Anak-anak bertanggung jawab dalam menyelesaikan sebuah permainan dan melakukan berbagai aktivitas tanpa ditemani oleh orang tua.
Program sains dan ekskul adalah aktivitas yang terprogram yang kemudian kami jadikan latihan bagi anak dalam bernalar kritis memikirkan sebab akibat yang terjadi di sekitarnya yang dapat dikaitkan dengan unsur-unsur alam.
6. Kreatif
Program cooking,
farming dan market day menjadi daya dorong tersendiri di sekolah
dalam mengembangkan imajinasi dan kreativitas anak. Mereka distimulus untuk
berani mencoba hal baru dan berkreasi untuk menghasilkan karya yang orisinal.
*Praktisi PAUD, Fasilitator Pendidikan
Keluarga, Founder Karakter Plus dan Pencetus Gerakan Nasional Pengembangan
Karakter